(1) Noona

1.7K 93 48
                                    


"Noona, jangan mengadu pada Appa oke?"

"Arra."

Suasana sedikit tidak nyaman terjadi antara kakak beradik itu. Jungkook, sang adik yang berada di tingkat akhir high school lagi-lagi mendapat teguran karena terlibat perkelahian. Sementara sang kakak yang sedang sibuk menyetir itu mati-matian menahan emosinya. Sudah sering dia mendapat panggilan dari pihak sekolah terkait kasus yang sama. Namun apa daya, dia tak bisa memarahi Jungkook begitu saja. Dia terlalu menyayangi adik satu-satunya itu.

"Lain kali jangan kau ulang."

"Bukan aku yang memulainya."

"Aku tahu, tapi tidak bisakah kau laporkan saja pada gurumu?"

"Mereka akan menganggapku pengecut yang suka mengadu."

Ya, Jungra paham akan hal itu. Laki-laki tidaklah seperti perempuan yang gampang mengadu. Namun kasus adiknya ini sudah terlalu sering terjadi. Terlebih adiknya sudah berada di tingkat akhir. Sangat tidak baik jika dia terus-terusan terkena kasus.

"Aku tahu Kookie-ya, tapi tidak bisakah kau menahan diri? Kau sudah berada di tingkat akhir."

"Kalau aku menahan diri, mereka akan memukulku. Aku tidak mau babak belur karena mereka." Kata Jungkook sambil memajukan sedikit bibirnya. Dia kesal karena sang noona seolah memojokkannya, seolah ingin Jungkook terlihat seperti pengecut.

"Kalau kau terus seperti ini, jangan salahkan aku jika Appa sampai tahu."

"Noona ...." Jungkook sedikit merengek, masih lengkap dengan bibirnya yang sedikit maju. Sungguh tidak baik jika appa-nya sampai tahu apa yang sering terjadi di sekolah.

"Makanya jangan berkelahi terus." Jungra menoleh sekilas pada Jungkook.

"Iya iya. Lagi pula sebentar lagi kan aku lulus. Aku tidak akan berkelahi kalau sudah tidak bertemu mereka lagi."

"Jadi kau masih memiliki niat untuk berkelahi? Baiklah, lanjutkan saja. Jika setelah ini aku masih mendapat panggilan mengenai kasus yang sama, jangan salahkan aku jika yang datang ke sekolah adalah Appa, bukan aku."

Tak ada respons. Sepertinya Jungkook terlanjur ngambek karena mendapat omelan dari sang noona.

*

*

*

"Tidak mau turun?"

Jungkook masih setia dengan wajah ditekuknya. Dia masih kesal dengan Jungra yang mengomelinya selama perjalanan.

"Kau akan terus di sini?"

Tetap tak ada respons.

"Padahal aku sudah membelikan sup kerang untukmu." Kata Jungra sambil membuka pintu mobil.

Mendengar kata 'sup kerang', membuat kekerasan hati Jungkook sedikit lunak. Oh ayolah, mana bisa dia mengabaikan sup kerang—makanan kesukaannya—begitu saja? Tidak bisa. Sup kerang numero uno.

Secepat kilat pria itu menyusul Jungra. "Eodi?" Tanyanya penuh dengan semangat.

"Di studio Yoongi Oppa. Ambillah dan makan di kantin. Ajak Yoongi Oppa juga, sepertinya dia belum makan sejak tadi."

Jungkook mengangguk antusias, tak lagi ingat dengan kekesalannya pada sang noona.

*

Love Is Not Over ✔Where stories live. Discover now